select your language

Banner

Search in This Blog

Tuesday, July 24, 2012

Dalil Mengenai Jumlah Rakaat Sholat Tarawih



Sebenarnya dalam permalasalahan jumlah raka'at shalat tarawih tidak ada masalah sama sekali. Tidak ada masalah dengan 23 raka'at atau 11 raka'at. Semoga kita bisa semakin tercerahkan dengan tulisan berikut.

Shalat Tarawih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 raka’at lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, dengan harapan engkau akan shalat bersama kami.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya shalat tersebut menjadi wajib bagimu.” (HR. Ath Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa derajat hadits ini hasan. Lihat Shalat At Tarawih, hal. 21)

As Suyuthi mengatakan, “Telah ada beberapa hadits shahih dan juga hasan mengenai perintah untuk melaksanakan qiyamul lail di bulan Ramadhan dan ada pula dorongan untuk melakukannya tanpa dibatasi dengan jumlah raka’at tertentu. Dan tidak ada hadits shahih yang mengatakan bahwa jumlah raka’at tarawih yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 20 raka’at. Yang dilakukan oleh beliau adalah beliau shalat beberapa malam namun tidak disebutkan batasan jumlah raka’atnya. Kemudian beliau pada malam keempat tidak   melakukannya agar orang-orang tidak menyangka bahwa shalat tarawih adalah wajib.”

Ibnu Hajar Al Haitsamiy mengatakan, “Tidak ada satu hadits shahih pun yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat tarawih 20 raka’at. Adapun hadits yang mengatakan “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat (tarawih) 20 raka’at”, ini adalah hadits yang sangat-sangat lemah.” (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Quwaitiyyah, 2/9635)

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Adapun yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari hadits Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di bulan Ramadhan 20 raka’at ditambah witir, sanad hadits itu adalah dho’if. Hadits ‘Aisyah yang mengatakan bahwa shalat Nabi tidak lebih dari 11 raka’at juga bertentangan dengan hadits Ibnu Abi Syaibah ini. Padahal ‘Aisyah sendiri lebih mengetahui seluk-beluk kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu malam daripada yang lainnya. Wallahu a’lam.” (Fathul Bari, 6/295)

Jumlah Raka’at Shalat Tarawih yang Dianjurkan

Jumlah raka’at shalat tarawih yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Inilah yang dipilih oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits yang telah lewat.
‘Aisyah mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
 
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ
Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari adalah 13 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1138 dan Muslim no. 764). Sebagian ulama mengatakan bahwa shalat malam yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 11 raka’at. Adapun dua raka’at lainnya adalah dua raka’at ringan yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembuka melaksanakan shalat malam, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (4/123, Asy Syamilah).

Bolehkah Menambah Raka’at Shalat Tarawih Lebih dari 11 Raka’at?

Mayoritas ulama terdahulu dan ulama belakangan, mengatakan  bahwa boleh menambah raka’at dari yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.” (At Tamhid, 21/70)
Yang membenarkan pendapat ini adalah dalil-dalil berikut.

Pertama, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ
Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at. Jika engkau khawatir masuk waktu shubuh, lakukanlah shalat witir satu raka’at.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
Bantulah aku (untuk mewujudkan cita-citamu) dengan memperbanyak sujud (shalat).” (HR. Muslim no. 489)

Ketiga, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
Sesungguhnya engkau tidaklah melakukan sekali sujud kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan satu derajat bagimu dan menghapus satu kesalahanmu.” (HR. Muslim no. 488)
Dari dalil-dalil di atas menunjukkan beberapa hal:

Keempat, Pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memilih shalat tarawih dengan 11 atau 13 raka’at ini bukanlah pengkhususan dari tiga dalil di atas.
Alasan pertama, perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengkhususkan ucapan beliau sendiri, sebagaimana hal ini telah diketahui dalam ilmu ushul.
Alasan kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melarang menambah lebih dari 11 raka’at. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Shalat malam di bulan Ramadhan tidaklah dibatasi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan bilangan tertentu. Yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah beliau tidak menambah di bulan Ramadhan atau bulan lainnya lebih dari 13 raka’at, akan tetapi shalat tersebut dilakukan dengan raka’at yang panjang. ... Barangsiapa yang mengira bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki bilangan raka’at tertentu yang ditetapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak boleh ditambahi atau dikurangi dari jumlah raka’at yang beliau lakukan, sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)
Alasan ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan para sahabat untuk melaksanakan shalat malam dengan 11 raka’at. Seandainya hal ini diperintahkan tentu saja beliau akan memerintahkan sahabat untuk melaksanakan shalat 11 raka’at, namun tidak ada satu orang pun yang mengatakan demikian. Oleh karena itu, tidaklah tepat mengkhususkan dalil yang bersifat umum yang telah disebutkan di atas. Dalam ushul telah diketahui bahwa dalil yang bersifat umum tidaklah dikhususkan dengan dalil yang bersifat khusus kecuali jika ada pertentangan.

Kelima, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat malam dengan bacaan yang panjang dalam setiap raka’at. Di zaman setelah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang begitu berat jika melakukan satu raka’at begitu lama. Akhirnya, ‘Umar memiliki inisiatif agar shalat tarawih dikerjakan dua puluh raka’at agar bisa lebih lama menghidupkan malam Ramadhan, namun dengan bacaan yang ringan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tatkala ‘Umar mengumpulkan manusia dan Ubay bin Ka’ab sebagai imam, dia melakukan shalat sebanyak 20 raka’at kemudian melaksanakan witir sebanyak tiga raka’at. Namun ketika itu bacaan setiap raka’at lebih ringan dengan diganti raka’at yang ditambah. Karena melakukan semacam ini lebih ringan bagi makmum daripada melakukan satu raka’at dengan bacaan yang begitu panjang.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)

Keenam, telah terdapat dalil yang shahih bahwa ‘Umar bin Al Khottob pernah mengumpulkan manusia untuk melaksanakan shalat tarawih, Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daari ditunjuk sebagai imam. Ketika itu mereka melakukan shalat tarawih sebanyak 21 raka’at. Mereka membaca dalam shalat tersebut ratusan ayat dan shalatnya berakhir ketika mendekati waktu shubuh. (Diriwayatkan oleh ‘Abdur Razaq no. 7730, Ibnul Ja’di no. 2926, Al Baihaqi 2/496. Sanad hadits ini shahih. Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/416)
Begitu juga terdapat dalil yang menunjukkan bahwa mereka melakukan shalat tarawih sebanyak 11 raka’at. Dari As Saa-ib bin Yazid, beliau mengatakan bahwa ‘Umar bin Al Khottob memerintah Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daariy untuk melaksanakan shalat tarawih sebanyak 11 raka’at. As Saa-ib mengatakan, “Imam membaca ratusan ayat, sampai-sampai kami bersandar pada tongkat karena saking lamanya. Kami selesai hampir shubuh.” (HR. Malik dalam Al Muqatho’, 1/137, no. 248. Sanadnya shahih. Lihat Shahih Fiqih Sunnah 1/418)

Berbagai Pendapat Mengenai Jumlah Raka’at Shalat Tarawih

Jadi, shalat tarawih 11 atau 13 raka’at yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah pembatasan. Sehingga para ulama dalam pembatasan jumlah raka’at shalat tarawih ada beberapa pendapat.

Pendapat pertama, yang membatasi hanya sebelas raka’at. Alasannya karena inilah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah pendapat Syaikh Al Albani dalam kitab beliau Shalatut Tarawaih.

Pendapat kedua, shalat tarawih adalah 20 raka’at (belum termasuk witir). Inilah pendapat mayoritas ulama semacam Ats Tsauri, Al Mubarok, Asy Syafi’i, Ash-haabur Ro’yi, juga diriwayatkan dari ‘Umar, ‘Ali dan sahabat lainnya. Bahkan pendapat ini adalah kesepakatan (ijma’) para sahabat.
Al Kasaani mengatakan, “’Umar mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan qiyam Ramadhan lalu diimami oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu Ta’ala ‘anhu. Lalu shalat tersebut dilaksanakan 20 raka’at. Tidak ada seorang pun yang mengingkarinya sehingga pendapat ini menjadi ijma’ atau kesepakatan para sahabat.”
Ad Dasuuqiy dan lainnya mengatakan, “Shalat tarawih dengan 20 raka’at inilah yang menjadi amalan para sahabat dan tabi’in.”
Ibnu ‘Abidin mengatakan, “Shalat tarawih dengan 20 raka’at inilah yang dilakukan di timur dan barat.”
‘Ali As Sanhuriy mengatakan, “Jumlah 20 raka’at inilah yang menjadi amalan manusia dan terus menerus dilakukan hingga sekarang ini di berbagai negeri.”
Al Hanabilah mengatakan, “Shalat tarawih 20 raka’at inilah yang dilakukan dan dihadiri banyak sahabat. Sehingga hal ini menjadi ijma’ atau kesepakatan sahabat. Dalil yang menunjukkan hal ini amatlah banyak.” (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9636)

Pendapat ketiga, shalat tarawih adalah 39 raka’at dan sudah termasuk witir. Inilah pendapat Imam Malik. Beliau memiliki dalil dari riwayat Daud bin Qois, dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan riwayatnya shahih. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/419)

Pendapat keempat, shalat tarawih adalah 40 raka’at dan belum termasuk witir. Sebagaimana hal ini dilakukan oleh ‘Abdurrahman bin Al Aswad shalat malam sebanyak 40 raka’at dan beliau witir 7 raka’at. Bahkan Imam Ahmad bin Hambal melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan tanpa batasan bilangan sebagaimana dikatakan oleh ‘Abdullah. (Lihat Kasyaful Qona’ ‘an Matnil Iqna’, 3/267)
Kesimpulan dari pendapat-pendapat yang ada adalah sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
“Semua jumlah raka’at di atas boleh dilakukan. Melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan memang lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan kondisi para jama’ah. Kalau jama’ah kemungkinan senang dengan raka’at-raka’at yang panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam dengan 10 raka’at ditambah dengan witir 3 raka’at, sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri di bulan Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang terbaik.
Namun apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 raka’at itulah yang lebih utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka’at shalat malam yang sepuluh dan yang empat puluh. Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikitpun. Bahkan para ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan ulama lainnya.
Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki batasan bilangan tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)
Dari penjelasan di atas kami katakan, hendaknya setiap muslim bersikap arif dan bijak dalam menyikapi permasalahan ini.  Sungguh tidak tepatlah kelakuan sebagian saudara kami yang berpisah dari jama’ah shalat tarawih setelah melaksanakan shalat 8 atau 10 raka’at karena mungkin dia tidak mau mengikuti imam yang melaksanakan shalat 23 raka’at atau dia sendiri ingin melaksanakan shalat 23 raka’at di rumah.
Orang yang keluar dari jama’ah sebelum imam menutup shalatnya dengan witir juga telah meninggalkan pahala yang sangat besar. Karena jama’ah yang mengerjakan shalat bersama imam hingga imam selesai –baik imam melaksanakan 11 atau 23 raka’at- akan memperoleh pahala shalat seperti shalat semalam penuh. “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih). Semoga Allah memafkan kami dan juga mereka.

Yang Paling Bagus adalah Yang Panjang Bacaannya

Setelah penjelasan di atas, tidak ada masalah untuk mengerjakan shalat 11 atau 23 raka’at. Namun yang terbaik adalah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun berdirinya agak lama. Dan boleh juga melakukan shalat tarawih dengan 23 raka’at dengan berdiri yang lebih ringan sebagaimana banyak dipilih oleh mayoritas ulama.
 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ
Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim no. 756)

Dari Abu Hurairah, beliau berkata,
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar –rahimahullah- membawakan hadits  di atas dalam kitab beliau Bulughul Marom, Bab “Dorongan agar khusu’ dalam shalat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, ruku’  dan sujud. (Lihat Syarh Bulughul Marom, Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim, 49/3, Asy Syamilah)
Oleh karena itu, tidak tepat jika shalat 23 raka’at dilakukan dengan kebut-kebutan, bacaan Al Fatihah pun kadang dibaca dengan satu nafas. Bahkan kadang pula shalat 23 raka’at yang dilakukan lebih cepat selesai dari yang 11 raka’at. Ini sungguh suatu kekeliruan. Seharusnya shalat tarawih dilakukan dengan penuh khusyu’ dan thuma’ninah, bukan dengan kebut-kebutan. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
***




sumber :
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Cuplikan dari Buku Panduan Ramadhan


Friday, July 20, 2012

Wajibnya Puasa Ramadhan



Ayat Al-Quran

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah  diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertakwa” (Al -Baqarah:183)

Hadits
  • Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
  • Allah ‘Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
  • Rasulullah Saw menaiki mimbar (untuk berkhotbah). Menginjak anak tangga (tingkat) pertama beliau mengucapkan, “Aamin”, begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga. Seusai shalat para sahabat bertanya, “Mengapa Rasulullah mengucapkan “Aamin”? Beliau lalu menjawab, “Malaikat Jibril datang dan berkata, “Kecewa dan merugi seorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucap shalawat atasmu” lalu aku berucap “Aamin.” Kemudian malaikat berkata lagi, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya tetapi dia tidak sampai bisa masuk surga.” Lalu aku mengucapkan “aamin”. Kemudian katanya lagi, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan (hidup) pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-dosanya.” Lalu aku mengucapkan “Aamin.” (HR. Ahmad)
  • Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya misik (minyak wangi paling harum di dunia). (HR. Bukhari)
  • Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah. (HR. Mutafaq’alaih)
  • Manusia tetap berkondisi baik selama mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa. (HR. Bukhari)
  • Barangsiapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya. (HR. Bukhari)
  • Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
  • Mungkin hasil yang diraih seorang shaum (yang berpuasa) hanya lapar dan haus, dan mungkin hasil yang dicapai seorang yang shalat malam (Qiyamul lail) hanyalah berjaga. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
  • Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikitpun. (HR. Tirmidzi)


sumber :

Shalat Tarawih


 
A. Pensyari’atannya

Shalat Tarawih disyari’atkan secara berjama’ah berdasarkan hadits Aisyah :

Rasulullah SAW pada suatu malam keluar dan shalat di masjid, orang-orang pun ikut shalat bersamanya, dan mereka memperbincangkan shalat tersebut, hingga berkumpullah banyak orang, ketika beliau shalat, merekapun ikut shalat bersamanya, mereka memperbincangkan lagi, hingga bertambah banyaklah penghuni masjid pada malam ketiga, Rasulullah SAW keluar dan shalat, ketika malam keempat masjid tidak mampu menampung jama’ah, hingga beliau hanya keluar untuk melakukan shalat subuh. Setelah selesai shalat beliau menghadap manusia dan bersyahadat kemudian bersabda: “Amma ba’du, Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya.” Rasulullah wafat dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat tarawih secara berjama’ah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Ketika Rasulullah menemui Rabb-nya (dalam keadaan seperti keterangan hadits di atas) maka berarti syari’at ini telah tetap, maka shalat tarawih berjama’ah disyari’atkan karena kekhawatiran tersebut sudah hilang dan “illat telah hilang juga. Sesungguhnya ‘illat itu berputar bersama ma’lulnya, adanya atau tidak adanya.
Dan yang menghidupkan kembali sunnah ini adalah Khulafa’ur Rasyid Umar bin Al Khaththab sebagaimana dikabarkan yang demikian oleh Abdurrahman bin Abdin Al Qoriy beliau berkata:
“Aku keluar bersama Umar bin Al Khaththab suatu malam di bulan Ramadhan ke mesjid, ketika itu manusia berkelompok-kelompok. Ada yang shalat sendirian dan ada yang berjama’ah, maka Umar berkata: “Aku berpendapat kalau mereka dikumpulkan dalam satu imam, niscaya akan lebih baik.” Kemudian beliau mengumpulkan mereka dalam satu jama’ah dengan imam Ubay bin Ka’ab, setelah itu aku keluar bersamanya pada suatu malam, manusia tengah shalat bersama imam mereka, Umar pun berkata, ” Sebaik-baik bid’ah adalah ini, orang yang tidur lebih baik dari yang bangun, ketika itu manusia shalat di awal malam.” (Dikeluarkan Bukhari dan tambahannya dalam riwayat Malik, Abdurrazaq)

B. Jumlah Raka’atnya

Manusia berbeda pendapat tentang batasan raka’atnya, pendapat yang mencocoki petunjuk nabi SAW adalah delapan raka’at tanpa witir berdasarkan hadits Aisyah :

“Nabi tidak pernah shalat malam di bulan Ramadhan atau selainnya lebih dari sebelas raka’at.” (Dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim. Al Hafidz berkata).

Yang telah mencocoki Aisyah adalah Ibnu Umar, beliau menyebutkan, “Nabi SAW menghidupkan malam Ramadhan bersama manusia delapan raka’at kemudian witir.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya, Thabrabi dalam As Shaghir halaman 108 dari Ibnu Nasr (Qiyamul Lail) halaman 90, sanadnya hasan sebagaimana syahidnya).

Ketika Umar bin Al Khaththab menghidupkan sunnah ini beliau mengumpulkan manusia dengan sebelas rakaat sesuai dengan sunnah shahihah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Malik dengan sanad yang shahih dari jalan Muhammad bin Yusuf dari Saib bin Yazid , ia berkata: “Umar bin Al Khaththab menyuruh Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daari untuk mengimami manusia dengan sebelas rakaat.” Ia berkata: “Ketika itu imam membaca dua ratus ayat hingga kami bersandar/bertelekan pada tongkat karena lamanya berdiri, kami tidak pulang kecuali ketika permulaan fajar.”

Riwayat beliau ini diselisihi oleh Yazid bin Khashifah, beliau berkata: “ Dua puluh rakaat.”

Riwayat Yazid ini syadz (ganjil/menyelisihi yang lebih shahih), karena Muhammad bin Yusuf lebih tsiqah dari Yazid bin Khashifah. Riwayat Yazid tidak bisa dikatakan ziyadah tsiqah kalau kasusnya seperti ini, karena ziyadah tsiqah itu tidak ada perselisihan, tapi hanya sekedar tambahan ilmu saja dari riwayat tsiqah yang pertama sebagaimana (yang disebutkan) dalam Fathul Mughits (1/199), Muhashinul Istilah (hal. 185), Al Kifayah (hal 424-425). Kalaulah seandainya riwayat Yazid terebut shahih, itu adalah perbuatan sedangkan riwayat Muhammad bin Yusuf adalah perkataan, dan perkataan lebih diutamakan dari perbuatan sebagaimana telah ditetapkan dalam ilmu ushul fiqh.


sumber : 

Wednesday, July 18, 2012

Tempat Menarik Yang di Temukan Oleh Google Earth



1)      Badland Guardian
Oleh penduduk setempat, lokasi ini diberi gelar Badland Guardian (pengawal dataran yang luas dan buruk) karena bentuknya menyerupai kepala manusia yang sedang mengenakan penutup kepala tradisional khas Amerika, lengkap dengan headset. Badland Guardian ini tercipta secara alami, lho! Lokasi menakjubkan ini terdapat di Alberta, Kanada. Anda dapat menemukannya pada koordinat Google Earth 50.010083, -110113006.
Badland Guardian

2)      Danau Berbentuk Manusia
Danau menakjubkan ini hanya dapat dinikmati dengan sempurna dari udara. Danau ini terdapat di dekat Bauru, Brazil (koordinat Google Earth -21.805149, -49.089977).
Danau Berbentuk Manusia

3)      Sidik Jari Raksasa
Sidik jari raksasa dapat Anda temukan di Hove park, Inggris. Keliling lokasi ini 38 meter.
Sidik Jari Raksasa di Hove Park

4)      Pulau Hati (Lover’s Island)
Nama sebenarnya pulau ini adalah Galesnjak. Pulau ini terletak di Adriatic dan menjadi sangat tenar saat hari Valentine. Pulau ini tak berpenghuni dan luasnya 118.872 meter persegi. Pemiliknya bahkan tidak mengetahui secara pasti tentang bentuk pulau yang berada di pesisir Kroasia ini sampai dia kebanjiran permintaan dari para pasangan untuk tinggal di sana.
Pulau Hati (Lover's Island)

5)      Singa
Singa raksasa terlihat di Kebun Binatang Whipsnade, dekat Dunstable di Bedfordshire, Inggris.
Singa Raksasa di Whipsnade Zoo

6)      Pesawat Jet Parkir di Sekitar Perumahan (?)
Mengapa sebuah pesawat Jet parkir di tempat yang tampaknya merupakan lokasi perumahan penduduk di dekat Paris? Koordinat Google Earth = 48.825183, 2.1985795. Lokasi ini merupakan sebuah perdebatan. Ada yang mengatakan bahwa di situ adalah Kantor Sistem Dassaut, dan pesawat itu adalah sebuah Mirage kuno. Ada juga pembaca yang lain yang mengatakan bahwa itu adalah model skala Mirage 2000 yang terletak di Universitas Paris.

Friday, July 6, 2012

Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Membuat 1 Episode Anime


Mendengar kata anime pasti untuk para japan suki ( japan lovers) sudah sangat sangat terbiasa, kita mungkin juga sering sekali menonton anime. Tapi tahu kah kawan-kawan sekalian berapa biaya yang di keluarkan untuk membuat 1 episode anime.

Dalam edisi 5 November majalah Toyo Keizai Shūkan yang dijual di Jepang hari Senin, sebuah laporan khusus terlihat pada bagian balancing act antara kualitas dan biaya dalam industri hiburan Jepang. Bagian anime terjadi perubahan biaya yang berkaitan dengan memproduksi serial anime TV. Jadi berapa biaya untuk membuat 1 episode?
Menurut investigasi Pengembangan Institut Media Research Inc, episode anime TV berdurasi 30 menit tahun 2010 sebesar ¥ 11.000.000 (sekitar US $ 145.214 dengan kurs saat ini) terdiri dari biaya-biaya berikut :
 
(Catatan: Semua konversi US dolar berdasarkan nilai tukar saat ini.)
 
Original work - 50,000 yen ($660)

Script - 200,000 yen ($2,640)
 
Direction - 500,000 yen ($6,600)
 
Production - 2 million yen ($26,402)
 
Animation Supervision - 250,000 yen ($3,300)
 
Original Art - 1.5 million yen ($19,801)
 
Animation - 1.1 million yen ($14,521)
 
Post-production - 1.2 million yen ($15,841)
 
Art (backgrounds) - 1.2 million yen ($15,841)
 
Photography - 700,000 yen ($9,240)
 
Sound - 1.2 million yen ($15,841)
 
Materials - 400,000 yen ($5,280)
 
Editing - 200,000 yen ($2,640)
 
Printing - 500,000 yen ($6,600)
 
Total : US $145,214

 
Jika Anda kira 1 episode rata-rata memiliki 5.000 frame, harga perframe untuk gambar yang sebenarnya adalah 220 yen atau hanya di bawah tiga dolar. Tampaknya merupakan tingkat yang belum benar-benar banyak berubah dalam 30 tahun terakhir. Asosiasi Perwakilan Kreator Animasi Jepang, Osamu Yamasaki, berkomentar "30 tahun yang lalu, satu orang menggambar 1.000 frame per bulan, tetapi sekarang jika Anda bisa menggambar 500 frame, itu sudah bagus." Dalam keadaan ini, maka tidak mengherankan animator muda mengalami kesulitan dalam industri pembuatannya.
 
Artikel tersebut juga mendapat komentar dari produsen Tomohiko Ishii IG Production, pembuat Film CG 009 RE:CYBORG yang akan tayang ke bioskop pada musim gugur tahun depan. "Orang Jepang seperti hand-drawn animation. Realistis CG seperti mereka membuat film Hollywood yang tidak dipasarkan di Jepang." Saat ini, biaya pembuatan CG lebih mahal dari pembuatan hand-drawn animation, tetapi diharapkan di masa depan hal itu akan lebih murah dan lebih cepat. Idenya adalah tidak sepenuhnya menggunakan gambar tangan karena karakter desain dan model CG masih dilakukan oleh artis.

Semoga saja biaya yang di keluarkan oleh para pembuat anime sebanding dengan pendapatan yang mereka terima.
^_^


Sumber :

Portgas D. Ace ( Hiken no Ace )




Nama Jepang : ポートガス・D・エース(Pōtogasu D Ēsu)
Kemunculan Pertama : Chapter 154, Episode 91
Affiliasi : WhiteBeard Pirates
Tugas : Komandan  Divisi Ke-2 WhiteBeard Pirates (Shirohige Kaizokou)
Umur : 20
Ulang Tahun : 1 Januari
Tinggi : 185cm
Harga Buronan : ????
Status : Meninggal (episode 483)
Buah Iblis : Mera-Mera no Mi ( Flame Flame Fruit )
Tipe : Logia
Julukan : Hiken no Ace ( Fire Fist )

Penampilan :

 Portgas D. Ace

Walaupun sekilas terlihat sama, Ace lebih keren di bandingkan Luffy. Salah satu ciri khas dari Ace adalah tato di punggungnya. Ace memiliki tato simbol WhiteBeard di punggungnya. Ace juga memiliki tato di lengan kirinya yang bertuliskan “ASCE” dengan huruf S yang di silang. Ace pertama kali muncul di Drum Island, dia tinggi, serta menggunakan jaket hitam panjang dan dengan tusuk gigi di mulutnya.

Sifat-sifat :

Di bandingkan dengan Luffy, Ace lebih pintar, lebih sopan dan lebih dapat di terima di bandingkan adiknya. Tetapi dia sangat suka dengan pesta seperti adiknya. Seperti ketika dia naik kapal Buggy, dia tertarik dengan bau makanan dan memilih untuk ikut berpesta di sana.
Dia memiliki 2 kebiasaan buruk yaitu ketika dia tertidur di waktu yang salah (seperti adik dan kakeknya) yaitu saat dia makan di Arabasta, dan kebiasaannya “Makan dan kabur tanpa bayar” di manapun dia berada.

Hubungan :
  • Kru
Dia adalaha orang yang sangat loyal dan merupakan komandan divisi ke-2 WhiteBeard Pirates. Ace belum pernah tampak berbicara dengan anak buahnya. Ace sangat menghormati kaptennya, Whitebeard, yang baginya adalah bajak laut terbaik selamanya, bahkan dia menganggap Whitebeard sebagai bapaknya. Whitebeard juga sangat menghargai hidup Ace, karena baginya anak buahnya sudah seperti anak sendiri, karena itu kini Whitebeard mulai bergerak menuju ke Impel Down untuk membebaskan Ace.
  • Musuh
Musuh utama Ace adalah Blackbeard, yang harus di bunuh karena telah membunuh Thatch. Dia juga pernah melawan Smoker.
 Kurohige ( Blackbeard )

Selain itu walaupun dahulu pernah bermusuhan dengan Shicibukai Jimbei, mereka kini saling menghormati
  • Keluarga
#  Monkey D. Luffy (Saudara Angkat)
Luffy dan Ace sangatlah dekat, Ace manjadi tipe kakak yang baik bagi Luffy, seperti menyuruh anak buah Luffy untuk menjaga adiknya. Dia juga memberikan Luffy sebuah BibliCard agar dia bisa bertemu lagi dengannya. Mereka saling menghormati pilihan masing-masing dan saling mengerti bahwa mereka berdua sangat kuat sehingga bisa mengurus diri masing-masing. Luffy percaya bahwa jika dia khawatir pada Ace dan menolongnya maka Ace akan memarahinya. Tetapi setelah mengetahui bahwa Ace di tangkap dan mau di eksekusi, serta ukuran Biblicard yang tinggal 1/10, Luffy memutuskan untuk menyelamatkannya. Walaupun mereka berdua saling menyayangi, Luffy selalu membuat Ace marah dan khawatir dengan melakukan hal-hal bodoh. Bahkan ketika di ambang kematian, Ace marah pada Luffy dengan kecerobohannya masuk ke Impel DOwn

#  Monkey D. Dragon. (Ayah Angkat?)
Menurut pembicaraannya dengan Garp, Dragon adalah ayahnya yang sebenarnya. Tetapi Ace mengatakan dia tak tahu tentang ayahnya atau paling tidak, tidak memilki memori tentang nya, sehingga dia tidak terlalu peduli bahwa setengah dari darah yang mengalir dari tubuhnya adalah darah Dragon, karena Dragon telah membiarkan Luffy dan Ace. Ace lebih menganggap WhiteBeard sebagai Ayah di bandingkan Dragon. Tetapi dia juga tahu bahwa Dragon adalah penjahat yang sangat di buru, oleh karena itu Luffy dan Ace memilih jalan yang di pilih masing-masing.

# Gold D. Roger (Ayah Kandung)
Ini adalah suatu kenyataan yang mengagetkan bahwa Ace adalah anak dari Gold D. Roger, Sang raja bajak laut. Informasi ini di sampaikan oleh Sengoku pada jam-jam terakhir sebelum Ace di eksekusi.
 
# Portgas D. Rouge. (Ibu Kandung)
Dia menggunakan nama “Portgas”(Nama ibunya). Ace di kandung leh ibunya selama 20 bulan. setelah melahirkan Ace ibunya meninggal. Ace di lahirkan oleh ibunya di Pulau Baterilla, South Blue.

#  Monkey D. Garp.
Ketika Ace belum lahir, Ayahnya (Gold D. Roger) menitipkan Ace pada Garp. Walaupun sangat menghormati kakeknya, Ace dan Luffy menolak ide kakeknya untuk menjadi Marine. Ace tidak setuju pada Garp untuk menjadi Marine karena itu tidak akan terjadi sebab Darah penjahat masih mengalir dalam dirinya.

Kekuatan dan kemampuan :

Ace meninggalkan kampung halamannya dari 3 tahun sebelum luffy ketika dia sudah kuat dan memiliki keahlian(belum menggunakan buah iblis). Ace selalu dapat mengalahkan Luffy di setiap pertarungannya walaupun Ace belum memakan buah iblis. Ace juga di latih oleh Garp. Kekuatan Ace juga di tunjukan ketika melawan Blackbeard. Dia mampu membalas setelah terkena pukulan BlackBeard(Buah Iblisnya tidak berfungsi). Van Auger mengatakan bahwa teknik-teknik dasar pertarungannya sangat hebat dan telah di kuasai secara sempurna. Ace juga membawa sebilah pisau.
Ace telah memakan Mera-mera Fruit, buah iblis tipe Logia. Memberikannya kekuatan untuk mengendalikan api dan mengubah tubuhnya menjadi api, dia mendapat julukan Ace si tinju api. Ace juga menunjukan kekuatannya dengan menghancurkan kapal Baroque works dengan mudah. Ace juga tidak khawatir dengan kekurangannya yaitu tidak bisa berenang. Selain itu ketika dia berada di Drum Island salju tidak turun hari itu(padahal Drum Island adalah pulau salju abadi).
Nami mengatakan bahwa Harga buronan Ace dapat membuat para pemburu hadiah di seluruh dunia tertarik dan para bajak laut iri. Selain dari buah iblis yang di konsumsinya, Ace juga memiliki kemampuan fisik yang hebat, tetapi belum pernah di perlihatkan sampai setingkat Luffy maupun Garp, karena kekuatannya yang berupa Logia.
Ace pernah bertarung dengan Jimbei dan hampir saling membunuh.
Ace adalah satu dari sedikit orang yang mampu menahan panas ketika masuk ke Impel Down. setiap tahanan yang di masukkan ke Impel Down akan di masukkan ke dalam air yang mendidih untuk mensterilkan tahanan itu.
Reputasi Ace pastilah sangat terkenal dan hebat, bahkan pemerintah Dunia memberikan BlackBeard posisi Shicibukai setelah menangkap Ace. Ace juga seorang Navigator yang handal karena dia selalu terlihat bertualang sendiri menggunakan papan luncurnya serta selalu membawa Log Pose.
Sejarah perjalanan Ace.
  • Jalan menuju bajak laut
Lahir dengan nama Monkey D. Ace. Suatu ketika, Ayah mereka menelantarkan mereka dan pergi meninggalkan Ace dan Luffy, Ace mengganti nama depannya dengan Portgas, nama ibunya, simbol penghormatan pada ibunya dan kebencian pada ayahnya. Sewaktu kecil, Ace di latih oleh Garp bersama Luffy, kemudian Garp pergi dan menitipkannya pada seorang teman. 3 tahun sebelum cerita dimulai, Ace meninggalkan kampung halamannya dan memulai kehidupan sebagai bajak laut. Dan pada masa-masa itu, ia mengkonsumsi buah Mera-mera.
Pada suatu ketika, petualangannya membuatnya menuju ke NewWorld dan bertemu dengan WhiteBeard, kemudian Ace bergabung dengan WhiteBeard ketika dia dalam keadaan sekarat setelah bertarung. Dia menjadi Komandan Divisi 2 Whitebeard Pirates bersama dengan bawahannya Blakcbeard. Hingga pada suatu hari, Blackeard membunuh rekan ajak lautnya untuk mendapatkan buah Yami-Yami dan kabur. Karena Ace adalah komandan dari BlackBeard maka sesuai peraturan yang berlaku dalam Bajak Laut WhiteBeard, Ace harus membalas dendam dan membunuh BlackBeard. Karena itu Ace mulai memburu BlackBeard untuk membunuhnya.
  • Pertemuan kembali dengan Luffy
Ace pertama muncul saat di Drum Island, di mana dia meninggalkan pesan untuk Luffy agar bertemu 10 hari lagi di kota Nanohana,Alabasta. Dia baru di perkenalkan di Kota Nanohana, Alabasta, ketika dia sedang tidur saat makan di Restoran SpiceBean(memuat semua orang mengira dia mati). Setelah selesai makan, dia bertemu dengan Smoker yang mencoba untuk menangkapnya. Tetapi sebelum mereka berdua bertarung, keduanya terkena serangan Gomu-Gomu No Rocket milik Luffy. Setelah berdiri, Ace melihat Luffy makan dan sebelum sempat berkata apa-apa, Smoker muncul dan mengejar Luffy. Kemudian Luffy lari keluar dari Restoran di ikuti oleh Smoker dan Ace. Ace pun bertemu Luffy sambi di kejar Smoker. Akhirnya berkat bantuan Ace, Luffy berhasil kabur. Setelah mengurusi Smoker, Ace bertemu Luffy dan menawarinya untuk bergabung dengan WhiteBeard(tentu saja Luffy menolak). Kemudian Ace memberinya BibliCard agar keduanya bisa bertemu lagi.
  • Perburuan BlackBeard (Kurohige)
Ace muncul di serial mini tiap Chapter dengan judul “Perburuan besar BlackBeard oleh Ace”
Dengan judul :
1. Tangkap Orang yang Makan Tanpa Bayar Itu!(Chapter 272)
2. Maaf Karena Aku Makan Tanpa Bayar(Chapter 273)
3. Bertanya-Tanya(Chapter 275)
4. Salah Orang(Chapter 276)
5. Lemparkan Dia ke Sungai(Chapter 277)
6. Selamat dari Bahaya di Hilir Sungai (Chapter 278)
7. Sadarnya Ace(Chapter 279)
8. Kebingungan Moda, Sang Gadis Penjual Susu(Chapter 280)
9. Mengantarkan Surat Sebagai Balas Budi(Chapter 281)
10. Markas Angkatan Laut G-2 Grand Line(Chapter 282)
11. Menyusup ke Markas Angkatan Laut(Chapter 283)
12. Makan-makan di Ruang Makan Angkatan Laut(Chapter 285)
13. Kudengar Kau Memprotes Shirohige(Chapter 286)
14. Letnal Kolonel Ace si Penyusup(Chapter 288)
15. Kopi Pahit di Rapat Militer(Chapter 289)
16. Laksamana Madya Comir Tidak Menyukai Kopi di Markas Besar yang Rasanya Pahit(Chapter 290)
17. Kembalinya Kapal Intelejen Angkatan Laut(Chapter 291)
18. Kapal Dinas Intelejen Angkatan Laut Terbakar(Chapter 292)
19. Masalah Besar Bagi Dinas Intelejen Angkatan Laut!!(Chapter 293)
20. Seorang Pelaut Melompat kedalam Api!(Chapter 295)
21. Pelaut yang Menyelamatkan Anggota dan Informasi kita terbakar!(Chapter 296)
22. Ketahuannya Ace(Chapter 297)
23. Ada yang Terlupakan(Chapter 298)
24. Surat Moda(Chapter 299)
25. Pencurian Infomasi tentang BlackBeard berhasil(Chapter 300)
26. Kapal belanja Marine pergi untuk membeli susu(Chapter 301)
27. Koki di Kapal Belanja Marine adalah orangtua Moda (Chapter 302)
28. Kopi Susu membuat rapat menjadi bahagia(Chapter 303)
29. Atas nama Bajak Laut!!! (Chapter 305)

Walaupun dengan segala cara Shanks mencoba membujuk WhiteBeard agar menarik mundur Ace, Ace tetap bertemu dengan BlackBeard dan bertarung dengannya. Setelah pertempuran yang sengit, BlackBeard berhasil mengalahkan Ace dan menyerahkan Ace ke PemerintahDunia. Ace kemudian di kirim ke ImpelDown.
Luffy pada mulanya berusaha untuk tidak memikirkan Ace karena yakin Ace mampu mengatasinya sendiri. Tetapi ketika mengetahui bahwa Ace akan di eksekusi di MarineFord, Luffy langsung bergegas menuju ImpelDown untuk menyelamatkan Ace.
  • Menunggu Eksekusi
Ace berada di ImpelDown lantai 6, Eternal Hell. Tangan dan kakinya di rantai dan tubuhnya penuh dengan darah. Di sana ia berbincang-bincang dengan Garp dan berbicara sedikit tentang masa lalu Ace.
Ace juga berbicara dengan Jinbei,Salah satu Shicibukai.
Ace juga di temui oleh Boa Hancock yang mengatakan bahwa Luffy berada di ImpelDown untuk menyelamatkan Ace.
Kini para penjaga penjara sudah bersiap untuk memindahkan Ace ke tempat Eksekusi, Magellan telah menuju ke Lantai 6. Begitu juga dengan Luffy, Ivankov dan Inazuma yang keluar dari persembunyiannya untuk menuju ke lantai 6.
  • Jam-jam terakhir sebelum eksekusi
Ace di serahkan oleh Impel Down kepada Marine pada pagi hari. Dan dengan mengendarai Tarai Current, dalam waktu yang tidak begitu lama tiba di Marinford. Dengan penjagaan penuh, Ace akan segera di eksekusi. Sebelum Ace di eksekusi, Sengoku menjelaskan tentang masa lalu Ace. Detik-detik kematian Ace telah tiba, WhiteBeard belum menunjukan dirinya, Luffy baru tiba di Gerbang keadilan. Jam menunjukan pukul 12.00, 3 jam sebelum eksekusi dilaksanakan. Dunia telah mengetahui hal ini dan dapat menyaksikan peristiwa ini dari Shabaody Archipelago.

  • Tahap Eksekusi (Kematian)
Ace berhasil di babaskan oleh Luffy (dengan bantuan Shirohige Kaizokou) dari eksekusi yang akan dilakukan oleh dua orang algojo. akan  tetapi disaat Ace dan Luffy beserta kru bajak laut shirohige hendak pergi dari marine ford, admiral Akainu berhasil mengeksekusi Ace hingga tewas.






sumber :