select your language

Banner

Search in This Blog

Saturday, November 17, 2012

Jenis-Jenis Senjata Tradisional Jepang




Negeri sakura memang memiliki berbagai macam cerita tentang pendekar yang tentunya para pendekar ini menggunakan senjata senjata yang menjadi ciri khas mereka. mungkin untuk kalian yang suka bermain game, membaca manga, atau menonton anime sudah tidak asing lagi dengan senjata senjata ini.

katana
katana (刀) adalah pedang panjang jepang (daitō, 大刀), walaupun di jepang sendiri ini merujuk pada semua jenis pedang. Katana adalah kunyomi (sebutan jepang) dari bentuk kanji 刀; sedangkan onyomi (sebutan hanzi) karakter kanji tersebut adalah tō. Ia merujuk kepada pedang satu mata, melengkung yang khusus yang secara tradisi digunakan oleh samurai jepang.
Katana biasanya dipasangkan dengan wakizashi atau shōtō, bentuknya mirip tapi dibuat lebih pendek, keduanya dipakai oleh anggota kelas satria.


wakizashi
wakizashi (bahasa jepang: 脇差) adalah pedang jepang tradisional dengan panjang mata bilah antara 30 dan 60 sentimeter (antara 12 hingga 24 inci), serupa tetapi lebih pendek bila dibandingkan dengan katana yang sering dikenakan bersama-sama. Apabila dikenakan bersama, pasangan pedang ini dikenali sebagai daisho, yang apabila diterjemahkan secara harafiah sebagai "besar dan kecil"; "dai" atau besar untuk katana, dan "sho" untuk wakizashi.
Wakizashi digunakan sebagai senjata samurai apabila tidak ada katana. Apabila memasuki bangunan suci atau bangunan istana, samurai akan meninggalkan katananya pada para pengawal pada pintu masuk. Namun, wakizashi selalu tetap dibawa pada setiap waktu, dan dengan itu, ia menjadi senjata bagi samurai, serupa seperti penggunaan pistol bagi tentara.


naginata
naginata (なぎなた, 薙刀) adalah senjata kelas tombak yang secara tradisional digunakan di jepang oleh para anggota samurai. Sebuah naginata terdiri dari pegangan tongkat kayu dan golok melengkung pada ujungnya, senjata ini sama dengan yang dipegang oleh guan yu dalam sejarah china.
Ilmu beladiri yang menggunakan naginata disebut naginata-jutsu.


kama
kama (鎌 or かま) adalah senjata tradisional yang berasal dari okinawa, kama pada awalnya digunakan untuk pertanian.

Senjata kama biasa digunakan sepasang, senjata ini merupakan salah 1 senjata utama ninja, tetapi pada ujungnya dipasang gada/rantai, disebut kusari-gama.


kusari gama
kusari-gama adalah kama, tetapi memiliki rantai yang diikatkan dengan senjata tajam ( gada, pedang kecil, dll )


sai
sai (釵) adalah senjata tradisional yang berasal dari okinawa, juga digunakan di india, china, indonesia dan malaysia. Sai adalah senjata yang berbentuk seperti trisula.
Sai pada awalnya adalah alat pertanian.


shuriken
shuriken (手裏剣;"hand hidden blade") adalah senjata tradisional jepang yang pada umumnya digunakan untuk dilempar ke lawan, dan kadang digunakan untuk menusuk dan memotong arteri lawan. Shuriken dibuat dari jarum, pisau, dan bahan logam lain. Shuriken adalah senjata yang paling sering digunakan setelah katana dan naginata.
Ilmu beladiri yang menggunakan shuriken disebut shuriken-jutsu, shuriken-jutsu pada dulunya diajarkan di perguruan ninja.
Shuriken dikenal dengan sebutan "bintang ninja"


kunai
kunai adalah senjata lempar tradisional jepang, muncul pada era kaisar tensho. Kunai pada umumnnya dibuat dari besi, bukan baja/metal lain, dibuat dengan murah dan tidak di-polish. Kunai biasanya berukuran 20-60cm, dan rata-rata 40 cm.
Kunai pada dulunya adalah alat untuk berkebun dan alat bagi para pekerja batu.

Kunai dipercaya sebenarnya bukan senjata yang didesain untuk dilempar, tetapi dapat dilempar dan menghasilkan daya hancur yang lumayan.




Sumber :
http://terselubung.blogspot.com/2012/11/jenis-jenis-senjata-tradisional-jepang.html

Saturday, September 29, 2012

10 PENYEBAB KOMPUTER HANG



1. Hardware Conflict
Alasan pertama mengapa Windows bisa mengalami Crash adalah konflik pada hardware.Setiap hardware berkomunikasi dengan perangkat lain melalui IRQ (interrupt request channel) dan harus uniqe untuk setiap perangkat. Conto Printer biasanya menggunakan IRQ 7, Keyboard menggunakan IRQ 1, Flooy menggunakan IRQ6. Setiap perangkat menggunakan IRQ nya masing2 secara otomatis. Apabila komputer anda memiliki banyak perangkat atau perangkat tidak terinstall dengan baik, maka yang terjadi adalah adanya pembagian IRQ untuk lebih dari 1 perangkat. Dan saat anda mengakses ke-2 perangkat yang menggunakan IRQ yg sama tsb maka akan ada kemungkinan Windows akan Crash.

2. Bad RAM
RAM (Random Access Memory) memiliki kemungkinan menyebabkan Blue Screen pada windows anda. Fatal Error dari RAM biasanya di sebabkan oleh perbedaan Chip yang ada pada memory. Contoh apabila menggabungkan 70ns RAM dengan 60ns RAM akan memaksa RAM tsb bekerja lebih lambat dan efeknya akan membuat RAM menjadi crash.

3. BIOS settings
Setiap Motherboard memiliki settingan Chipset sesuai dengan pabrik buatan masing2. Setiap anda memasuki BIOS anda harusn ingat untuk berhati2 dalam menyetting konfigurasi karena apabila konfigurasi anda salah maka akan menyebabkan ketidakstabilan pada pc dan crash.

4. Hard Disk Drive
Setiap beberapa minggu, data dalam harddisk pasti akan menjadi terpecah pada tiap inodenya. Sangat disarakan untuk melakukan Degratment setiap minggu untuk mencegah harddisk yang sering freeze / hang. Tindakan defragment akan mencegah pc anda dari masalah freeze yang berkeseringan.

5. Fatal OE exceptions and VXD errors
Ini biasanya disebabkan oleh masalah pada VGA anda. VGA meruapakan salah satu hardware yang sering sekali menyebabkan masalah pada pc anda. Lakukan instalasi Drive yang benar pada VGA . Apabila pc anda mengalami screen freeze / hang maka kemungkinan ada hardware conflict pada vga anda.

6. Virus
Infeksi virus akan menyebabkan ketidakstabilan pada pc. beberapa virus menghapus boot sector pada harddisk dan membuat nya tidak bisa untuk dijalakan. Selalu ingatkan diri anda untuk menyediakan Boot Startup Script karena akan sangat membantu untuk mengembalikan Boot Sector anda.

7. Printers
Printer hanya memiliki memory yang kecil yang biaa kita sebut Buffer. Ini gampang sekali bermasalah. Melakukan print dokumen biasanya menggunakan sebagaian dari Power CPU. Ini akan menyebabkan kelambatan pada PC. Jika printer mencoba untuk melakukan Print terhadap kata yang tidak dikenal maka akan ada kemungkinan untuk menyebabkan crash pada PC. Usahakan untuk menghilangkan Buffer terlebih dahulu lalu lakukan restore pada printer anda.

8. Software
Crash pada bagian ini biasanya di sebabkan oleh jeleknya cara penginstalan software.Gunakan Registry Cleaner untuk membersihkan komputer anda.Apabila anda merusak Registry anda maka Install ulang adalah satu2nya cara maka berhati hati lah.
9. Overheating
CPU biasanya dilengkapi oleh kipas pendingin. Apabila kipas pendingin mati, maka CPU akan mengalami Overheat dan memunculkan eror Kernel Error. Masalah CPU dapat di selesaikan dengan mendisable CPU Internal Cache, ini akan membuat komputer lebih lambat dalam beroperasi namun lebih stabil.
10. Power Supply Problem
Kejutan / gelombang listrik dapat menyebabkan crash pada komputer. Apabila ini menjadi masalah bagimu maka solusi yang paling baik adalah menggunakan UPS System pada cpu anda.Ini akan menjadi investasi yang baik apabila anda memiliki data data penting karena listrik dapat menyebabkan kerusakan serius pada pc anda.


Sumber :
http://474teza.multiply.com/journal/item/7?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem

Friday, August 24, 2012

5 Tanda Anda Terlalu Banyak Mengonsumsi Kafein

img

Penelitian menemukan bahwa kafein dapat meningkatkan performa kerja seseorang sepanjang hari. Tetapi terlalu banyak mengonsumsinya bisa berdampak buruk pada kesehatan.

"Ada banyak penelitian yang mengungkapkan bahwa kafein dapat meningkatkan katajaman mental dan kinerja seseorang, tapi terlalu banyak kafein dapat berdampak negatif pada suasana hati, energi dan bahkan kesehatan," ujar Erin Palinski, RD, CDE, CPT yang membuka praktek di New Jersey, Amerika, seperti yang dikutip dari Privention International.

"Beberapa penelitian juga menghubungkan dosis kafein tinggi dengan kemandulan dan risiko patah tulang pinggul pada wanita berusia tua," jelas Keri Gans M., MS, RD, CDN, dan penulis 'The Small Change Diet'. Oleh karena itu, ada baiknya jika membatasi supan kafein dengan mengetahui tanda-tanda bahwa Anda sudah terlalu banyak mengonsumsi kafein. Apa saja?

1. Tak Minum Kopi Buat Anda Lemas Tak Berdaya
"Jika Anda tak bisa melalui hari dengan tak meminum kopi atau minuman bersoda, Anda mungkin kecanduan kafein," kata David J. Clayton, MD, penulis 'The Healthy Guide to Unhealthy Living'. Meminum beberapa gelas kopi, bisa buat Anda berenergi seketika dan kemudian merasa sangat lelah ketika kandungan kafeinnya hilang.

2. Air Seni berwarna Oranye
Air seni yang berwarna kuning pekat atau oranye merupakan tanda-tanda bahwa Anda mengalami dehidrasi. "Kopi adalah minuman diuretik yang dapat menyebabkan dehidrasi dengan meningkatkan kebiasaan orang untuk buang air kecil, sehingga menyebabkan orang kehilangan cairan tubuh," ungkap Amy Gross, MPH, RD, CDN dan ahli gizi klinis di New York Presbyterian Hospital. Kafein tidak memicu dehidrasi apabila Anda meminumnya tak lebih dari 500 mg, jadi dua gelas kopi dalam sehari masih dalam batas aman.

3. Anda Tak Bisa Tidur
"Kafein membutuhkan waktu sekitar 45 menit hingga 1 jam untuk bisa diserap tubuh, dan pengaruhya akan berlangsung lama sehingga bisa mengubah siklus tidur Anda," jelas Molly Morgan, R.D., pemilik 'Creative Nutrition Solutions' di Vestal, New York, dan penulis 'The Skinny Rules'. Jika Anda membutuhkan waktu sampai 30 menit untuk tertidur, maka kurangilah asupan kopi setelah jam 12 siang. Itu akan bantu tidur lebih nyenyak.

4. Sering Merasa Cemas
Telapak tangan berkeringat, jantung berdetak cepat dan gelisah merupakan tanda-tanda bahwa Anda overdosis pada kafein. Kafein dapat merangsang kelenjar adrenal untuk mengeluarkan hormon stres lebih banyak dan meningkatkan denyut jantung, sehingga buat Anda merasa lebih cemas.

5. Anda Mengalami Heartburn
Heartburn adalah sensasi terbakar yang menyakitkan tepat di bawah atau di belakang tulang dada yang biasanya berasal dari kerongkongan. Rasa sakit ini sering naik ke dada dan menyebar ke leher atau tenggorokan, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dan sangat mengganggu. Jika ini terjadi pada Anda, mungkin kafein adalah biang keladinya. "Kafein melemaskan sfingter esofagus, yang memungkinkan asam naik ke tenggorokan," kata Gross.
 
 
sumber :

Tuesday, July 24, 2012

Dalil Mengenai Jumlah Rakaat Sholat Tarawih



Sebenarnya dalam permalasalahan jumlah raka'at shalat tarawih tidak ada masalah sama sekali. Tidak ada masalah dengan 23 raka'at atau 11 raka'at. Semoga kita bisa semakin tercerahkan dengan tulisan berikut.

Shalat Tarawih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam

Dari Abu Salamah bin ‘Abdirrahman, dia mengabarkan bahwa dia pernah bertanya pada ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, “Bagaimana shalat malam Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam di bulan Ramadhan?”. ‘Aisyah mengatakan,
مَا كَانَ رَسُولُ اللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - يَزِيدُ فِى رَمَضَانَ وَلاَ فِى غَيْرِهِ عَلَى إِحْدَى عَشْرَةَ رَكْعَةً
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)

Dari Jabir bin ‘Abdillah radhiyallahu ‘anhu, beliau menuturkan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah shalat bersama kami di bulan Ramadhan sebanyak 8 raka’at lalu beliau berwitir. Pada malam berikutnya, kami pun berkumpul di masjid sambil berharap beliau akan keluar. Kami terus menantikan beliau di situ hingga datang waktu fajar. Kemudian kami menemui beliau dan bertanya, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami menunggumu tadi malam, dengan harapan engkau akan shalat bersama kami.” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Sesungguhnya aku khawatir kalau akhirnya shalat tersebut menjadi wajib bagimu.” (HR. Ath Thabrani, Ibnu Hibban dan Ibnu Khuzaimah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa derajat hadits ini hasan. Lihat Shalat At Tarawih, hal. 21)

As Suyuthi mengatakan, “Telah ada beberapa hadits shahih dan juga hasan mengenai perintah untuk melaksanakan qiyamul lail di bulan Ramadhan dan ada pula dorongan untuk melakukannya tanpa dibatasi dengan jumlah raka’at tertentu. Dan tidak ada hadits shahih yang mengatakan bahwa jumlah raka’at tarawih yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 20 raka’at. Yang dilakukan oleh beliau adalah beliau shalat beberapa malam namun tidak disebutkan batasan jumlah raka’atnya. Kemudian beliau pada malam keempat tidak   melakukannya agar orang-orang tidak menyangka bahwa shalat tarawih adalah wajib.”

Ibnu Hajar Al Haitsamiy mengatakan, “Tidak ada satu hadits shahih pun yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaksanakan shalat tarawih 20 raka’at. Adapun hadits yang mengatakan “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melaksanakan shalat (tarawih) 20 raka’at”, ini adalah hadits yang sangat-sangat lemah.” (Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Quwaitiyyah, 2/9635)

Ibnu Hajar Al Asqolani mengatakan, “Adapun yang diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dari hadits Ibnu ‘Abbas bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam shalat di bulan Ramadhan 20 raka’at ditambah witir, sanad hadits itu adalah dho’if. Hadits ‘Aisyah yang mengatakan bahwa shalat Nabi tidak lebih dari 11 raka’at juga bertentangan dengan hadits Ibnu Abi Syaibah ini. Padahal ‘Aisyah sendiri lebih mengetahui seluk-beluk kehidupan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pada waktu malam daripada yang lainnya. Wallahu a’lam.” (Fathul Bari, 6/295)

Jumlah Raka’at Shalat Tarawih yang Dianjurkan

Jumlah raka’at shalat tarawih yang dianjurkan adalah tidak lebih dari 11 atau 13 raka’at. Inilah yang dipilih oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana disebutkan dalam hadits-hadits yang telah lewat.
‘Aisyah mengatakan, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah menambah jumlah raka’at dalam shalat malam di bulan Ramadhan dan tidak pula dalam shalat lainnya lebih dari 11 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1147 dan Muslim no. 738)
 
Dari Ibnu ‘Abbas, beliau berkata,
كَانَ صَلاَةُ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - ثَلاَثَ عَشْرَةَ رَكْعَةً . يَعْنِى بِاللَّيْلِ
Shalat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di malam hari adalah 13 raka’at.” (HR. Bukhari no. 1138 dan Muslim no. 764). Sebagian ulama mengatakan bahwa shalat malam yang dilakukan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah 11 raka’at. Adapun dua raka’at lainnya adalah dua raka’at ringan yang dikerjakan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai pembuka melaksanakan shalat malam, sebagaimana hal ini dikatakan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (4/123, Asy Syamilah).

Bolehkah Menambah Raka’at Shalat Tarawih Lebih dari 11 Raka’at?

Mayoritas ulama terdahulu dan ulama belakangan, mengatakan  bahwa boleh menambah raka’at dari yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibnu ‘Abdil Barr mengatakan, “Sesungguhnya shalat malam tidak memiliki batasan jumlah raka’at tertentu. Shalat malam adalah shalat nafilah (yang dianjurkan), termasuk amalan dan perbuatan baik. Siapa saja boleh mengerjakan sedikit raka’at. Siapa yang mau juga boleh mengerjakan banyak.” (At Tamhid, 21/70)
Yang membenarkan pendapat ini adalah dalil-dalil berikut.

Pertama, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
صَلاَةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خِفْتَ الصُّبْحَ فَأَوْتِرْ بِوَاحِدَةٍ
Shalat malam adalah dua raka’at dua raka’at. Jika engkau khawatir masuk waktu shubuh, lakukanlah shalat witir satu raka’at.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kedua, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَأَعِنِّى عَلَى نَفْسِكَ بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
Bantulah aku (untuk mewujudkan cita-citamu) dengan memperbanyak sujud (shalat).” (HR. Muslim no. 489)

Ketiga, sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلاَّ رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً
Sesungguhnya engkau tidaklah melakukan sekali sujud kepada Allah melainkan Allah akan meninggikan satu derajat bagimu dan menghapus satu kesalahanmu.” (HR. Muslim no. 488)
Dari dalil-dalil di atas menunjukkan beberapa hal:

Keempat, Pilihan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang memilih shalat tarawih dengan 11 atau 13 raka’at ini bukanlah pengkhususan dari tiga dalil di atas.
Alasan pertama, perbuatan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah mengkhususkan ucapan beliau sendiri, sebagaimana hal ini telah diketahui dalam ilmu ushul.
Alasan kedua, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah melarang menambah lebih dari 11 raka’at. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Shalat malam di bulan Ramadhan tidaklah dibatasi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan bilangan tertentu. Yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah beliau tidak menambah di bulan Ramadhan atau bulan lainnya lebih dari 13 raka’at, akan tetapi shalat tersebut dilakukan dengan raka’at yang panjang. ... Barangsiapa yang mengira bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki bilangan raka’at tertentu yang ditetapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, tidak boleh ditambahi atau dikurangi dari jumlah raka’at yang beliau lakukan, sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)
Alasan ketiga, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memerintahkan para sahabat untuk melaksanakan shalat malam dengan 11 raka’at. Seandainya hal ini diperintahkan tentu saja beliau akan memerintahkan sahabat untuk melaksanakan shalat 11 raka’at, namun tidak ada satu orang pun yang mengatakan demikian. Oleh karena itu, tidaklah tepat mengkhususkan dalil yang bersifat umum yang telah disebutkan di atas. Dalam ushul telah diketahui bahwa dalil yang bersifat umum tidaklah dikhususkan dengan dalil yang bersifat khusus kecuali jika ada pertentangan.

Kelima, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa melakukan shalat malam dengan bacaan yang panjang dalam setiap raka’at. Di zaman setelah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam, orang-orang begitu berat jika melakukan satu raka’at begitu lama. Akhirnya, ‘Umar memiliki inisiatif agar shalat tarawih dikerjakan dua puluh raka’at agar bisa lebih lama menghidupkan malam Ramadhan, namun dengan bacaan yang ringan. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah mengatakan, “Tatkala ‘Umar mengumpulkan manusia dan Ubay bin Ka’ab sebagai imam, dia melakukan shalat sebanyak 20 raka’at kemudian melaksanakan witir sebanyak tiga raka’at. Namun ketika itu bacaan setiap raka’at lebih ringan dengan diganti raka’at yang ditambah. Karena melakukan semacam ini lebih ringan bagi makmum daripada melakukan satu raka’at dengan bacaan yang begitu panjang.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)

Keenam, telah terdapat dalil yang shahih bahwa ‘Umar bin Al Khottob pernah mengumpulkan manusia untuk melaksanakan shalat tarawih, Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daari ditunjuk sebagai imam. Ketika itu mereka melakukan shalat tarawih sebanyak 21 raka’at. Mereka membaca dalam shalat tersebut ratusan ayat dan shalatnya berakhir ketika mendekati waktu shubuh. (Diriwayatkan oleh ‘Abdur Razaq no. 7730, Ibnul Ja’di no. 2926, Al Baihaqi 2/496. Sanad hadits ini shahih. Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/416)
Begitu juga terdapat dalil yang menunjukkan bahwa mereka melakukan shalat tarawih sebanyak 11 raka’at. Dari As Saa-ib bin Yazid, beliau mengatakan bahwa ‘Umar bin Al Khottob memerintah Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daariy untuk melaksanakan shalat tarawih sebanyak 11 raka’at. As Saa-ib mengatakan, “Imam membaca ratusan ayat, sampai-sampai kami bersandar pada tongkat karena saking lamanya. Kami selesai hampir shubuh.” (HR. Malik dalam Al Muqatho’, 1/137, no. 248. Sanadnya shahih. Lihat Shahih Fiqih Sunnah 1/418)

Berbagai Pendapat Mengenai Jumlah Raka’at Shalat Tarawih

Jadi, shalat tarawih 11 atau 13 raka’at yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bukanlah pembatasan. Sehingga para ulama dalam pembatasan jumlah raka’at shalat tarawih ada beberapa pendapat.

Pendapat pertama, yang membatasi hanya sebelas raka’at. Alasannya karena inilah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Inilah pendapat Syaikh Al Albani dalam kitab beliau Shalatut Tarawaih.

Pendapat kedua, shalat tarawih adalah 20 raka’at (belum termasuk witir). Inilah pendapat mayoritas ulama semacam Ats Tsauri, Al Mubarok, Asy Syafi’i, Ash-haabur Ro’yi, juga diriwayatkan dari ‘Umar, ‘Ali dan sahabat lainnya. Bahkan pendapat ini adalah kesepakatan (ijma’) para sahabat.
Al Kasaani mengatakan, “’Umar mengumpulkan para sahabat untuk melaksanakan qiyam Ramadhan lalu diimami oleh Ubay bin Ka’ab radhiyallahu Ta’ala ‘anhu. Lalu shalat tersebut dilaksanakan 20 raka’at. Tidak ada seorang pun yang mengingkarinya sehingga pendapat ini menjadi ijma’ atau kesepakatan para sahabat.”
Ad Dasuuqiy dan lainnya mengatakan, “Shalat tarawih dengan 20 raka’at inilah yang menjadi amalan para sahabat dan tabi’in.”
Ibnu ‘Abidin mengatakan, “Shalat tarawih dengan 20 raka’at inilah yang dilakukan di timur dan barat.”
‘Ali As Sanhuriy mengatakan, “Jumlah 20 raka’at inilah yang menjadi amalan manusia dan terus menerus dilakukan hingga sekarang ini di berbagai negeri.”
Al Hanabilah mengatakan, “Shalat tarawih 20 raka’at inilah yang dilakukan dan dihadiri banyak sahabat. Sehingga hal ini menjadi ijma’ atau kesepakatan sahabat. Dalil yang menunjukkan hal ini amatlah banyak.” (Lihat Al Mawsu’ah Al Fiqhiyyah Al Kuwaitiyyah, 2/9636)

Pendapat ketiga, shalat tarawih adalah 39 raka’at dan sudah termasuk witir. Inilah pendapat Imam Malik. Beliau memiliki dalil dari riwayat Daud bin Qois, dikeluarkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan riwayatnya shahih. (Lihat Shahih Fiqh Sunnah, 1/419)

Pendapat keempat, shalat tarawih adalah 40 raka’at dan belum termasuk witir. Sebagaimana hal ini dilakukan oleh ‘Abdurrahman bin Al Aswad shalat malam sebanyak 40 raka’at dan beliau witir 7 raka’at. Bahkan Imam Ahmad bin Hambal melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan tanpa batasan bilangan sebagaimana dikatakan oleh ‘Abdullah. (Lihat Kasyaful Qona’ ‘an Matnil Iqna’, 3/267)
Kesimpulan dari pendapat-pendapat yang ada adalah sebagaimana dikatakan oleh Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah,
“Semua jumlah raka’at di atas boleh dilakukan. Melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan dengan berbagai macam cara tadi itu sangat bagus. Dan memang lebih utama adalah melaksanakan shalat malam sesuai dengan kondisi para jama’ah. Kalau jama’ah kemungkinan senang dengan raka’at-raka’at yang panjang, maka lebih bagus melakukan shalat malam dengan 10 raka’at ditambah dengan witir 3 raka’at, sebagaimana hal ini dipraktekkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri di bulan Ramdhan dan bulan lainnya. Dalam kondisi seperti itu, demikianlah yang terbaik.
Namun apabila para jama’ah tidak mampu melaksanakan raka’at-raka’at yang panjang, maka melaksanakan shalat malam dengan 20 raka’at itulah yang lebih utama. Seperti inilah yang banyak dipraktekkan oleh banyak ulama. Shalat malam dengan 20 raka’at adalah jalan pertengahan antara jumlah raka’at shalat malam yang sepuluh dan yang empat puluh. Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikitpun. Bahkan para ulama juga telah menegaskan dibolehkannya hal ini semisal Imam Ahmad dan ulama lainnya.
Oleh karena itu, barangsiapa yang menyangka bahwa shalat malam di bulan Ramadhan memiliki batasan bilangan tertentu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga tidak boleh lebih atau kurang dari 11 raka’at, maka sungguh dia telah keliru.” (Majmu’ Al Fatawa, 22/272)
Dari penjelasan di atas kami katakan, hendaknya setiap muslim bersikap arif dan bijak dalam menyikapi permasalahan ini.  Sungguh tidak tepatlah kelakuan sebagian saudara kami yang berpisah dari jama’ah shalat tarawih setelah melaksanakan shalat 8 atau 10 raka’at karena mungkin dia tidak mau mengikuti imam yang melaksanakan shalat 23 raka’at atau dia sendiri ingin melaksanakan shalat 23 raka’at di rumah.
Orang yang keluar dari jama’ah sebelum imam menutup shalatnya dengan witir juga telah meninggalkan pahala yang sangat besar. Karena jama’ah yang mengerjakan shalat bersama imam hingga imam selesai –baik imam melaksanakan 11 atau 23 raka’at- akan memperoleh pahala shalat seperti shalat semalam penuh. “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. Ahmad dan Tirmidzi. Syaikh Al Albani dalam Al Irwa’ 447 mengatakan bahwa hadits ini shahih). Semoga Allah memafkan kami dan juga mereka.

Yang Paling Bagus adalah Yang Panjang Bacaannya

Setelah penjelasan di atas, tidak ada masalah untuk mengerjakan shalat 11 atau 23 raka’at. Namun yang terbaik adalah yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun berdirinya agak lama. Dan boleh juga melakukan shalat tarawih dengan 23 raka’at dengan berdiri yang lebih ringan sebagaimana banyak dipilih oleh mayoritas ulama.
 
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ طُولُ الْقُنُوتِ
Sebaik-baik shalat adalah yang lama berdirinya.” (HR. Muslim no. 756)

Dari Abu Hurairah, beliau berkata,
عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ نَهَى أَنْ يُصَلِّىَ الرَّجُلُ مُخْتَصِرًا
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang shalat mukhtashiron.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnu Hajar –rahimahullah- membawakan hadits  di atas dalam kitab beliau Bulughul Marom, Bab “Dorongan agar khusu’ dalam shalat.” Sebagian ulama menafsirkan ikhtishor (mukhtashiron) dalam hadits di atas adalah shalat yang ringkas (terburu-buru), tidak ada thuma’ninah ketika membaca surat, ruku’  dan sujud. (Lihat Syarh Bulughul Marom, Syaikh ‘Athiyah Muhammad Salim, 49/3, Asy Syamilah)
Oleh karena itu, tidak tepat jika shalat 23 raka’at dilakukan dengan kebut-kebutan, bacaan Al Fatihah pun kadang dibaca dengan satu nafas. Bahkan kadang pula shalat 23 raka’at yang dilakukan lebih cepat selesai dari yang 11 raka’at. Ini sungguh suatu kekeliruan. Seharusnya shalat tarawih dilakukan dengan penuh khusyu’ dan thuma’ninah, bukan dengan kebut-kebutan. Semoga Allah memberi taufik dan hidayah.
***




sumber :
Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal
Cuplikan dari Buku Panduan Ramadhan


Friday, July 20, 2012

Wajibnya Puasa Ramadhan



Ayat Al-Quran

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan bagimu berpuasa, sebagaimana telah  diwajibkan pada orang-orang sebelum kamu. Agar kamu bertakwa” (Al -Baqarah:183)

Hadits
  • Barangsiapa berpuasa Ramadhan dengan keimanan dan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
  • Allah ‘Azza wajalla mewajibkan puasa Ramadhan dan aku mensunahkan shalat malam harinya. Barangsiapa berpuasa dan shalat malam dengan mengharap pahala (keridhoan) Allah, maka dia keluar dari dosanya seperti bayi yang baru dilahirkan oleh ibunya. (HR. Ahmad)
  • Rasulullah Saw menaiki mimbar (untuk berkhotbah). Menginjak anak tangga (tingkat) pertama beliau mengucapkan, “Aamin”, begitu pula pada anak tangga kedua dan ketiga. Seusai shalat para sahabat bertanya, “Mengapa Rasulullah mengucapkan “Aamin”? Beliau lalu menjawab, “Malaikat Jibril datang dan berkata, “Kecewa dan merugi seorang yang bila namamu disebut dan dia tidak mengucap shalawat atasmu” lalu aku berucap “Aamin.” Kemudian malaikat berkata lagi, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan hidup bersama kedua orang tuanya tetapi dia tidak sampai bisa masuk surga.” Lalu aku mengucapkan “aamin”. Kemudian katanya lagi, “Kecewa dan merugi orang yang berkesempatan (hidup) pada bulan Ramadhan tetapi tidak terampuni dosa-dosanya.” Lalu aku mengucapkan “Aamin.” (HR. Ahmad)
  • Bau mulut seorang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah pada hari kiamat dari harumnya misik (minyak wangi paling harum di dunia). (HR. Bukhari)
  • Makanlah waktu sahur. Sesungguhnya makan waktu sahur menyebabkan berkah. (HR. Mutafaq’alaih)
  • Manusia tetap berkondisi baik selama mereka tidak menunda-nunda berbuka puasa. (HR. Bukhari)
  • Barangsiapa tidak dapat meninggalkan ucapan dan perbuatan dusta (waktu berpuasa) maka Allah tidak membutuhkan lapar dan hausnya. (HR. Bukhari)
  • Barangsiapa shalat malam pada malam Lailatul Qodar dengan keimanan dan harapan pahala dari Allah maka akan terampuni dosa-dosanya yang terdahulu. (HR. Bukhari)
  • Mungkin hasil yang diraih seorang shaum (yang berpuasa) hanya lapar dan haus, dan mungkin hasil yang dicapai seorang yang shalat malam (Qiyamul lail) hanyalah berjaga. (HR. Ahmad dan Al Hakim)
  • Barangsiapa memberi makan kepada orang yang berbuka puasa maka dia memperoleh pahalanya, dan pahala bagi yang (menerima makanan) berpuasa tidak dikurangi sedikitpun. (HR. Tirmidzi)


sumber :

Shalat Tarawih


 
A. Pensyari’atannya

Shalat Tarawih disyari’atkan secara berjama’ah berdasarkan hadits Aisyah :

Rasulullah SAW pada suatu malam keluar dan shalat di masjid, orang-orang pun ikut shalat bersamanya, dan mereka memperbincangkan shalat tersebut, hingga berkumpullah banyak orang, ketika beliau shalat, merekapun ikut shalat bersamanya, mereka memperbincangkan lagi, hingga bertambah banyaklah penghuni masjid pada malam ketiga, Rasulullah SAW keluar dan shalat, ketika malam keempat masjid tidak mampu menampung jama’ah, hingga beliau hanya keluar untuk melakukan shalat subuh. Setelah selesai shalat beliau menghadap manusia dan bersyahadat kemudian bersabda: “Amma ba’du, Sesungguhnya aku mengetahui perbuatan kalian semalam, namun aku khawatir diwajibkan atas kalian, sehingga kalian tidak mampu mengamalkannya.” Rasulullah wafat dalam keadaan tidak pernah lagi melakukan shalat tarawih secara berjama’ah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Ketika Rasulullah menemui Rabb-nya (dalam keadaan seperti keterangan hadits di atas) maka berarti syari’at ini telah tetap, maka shalat tarawih berjama’ah disyari’atkan karena kekhawatiran tersebut sudah hilang dan “illat telah hilang juga. Sesungguhnya ‘illat itu berputar bersama ma’lulnya, adanya atau tidak adanya.
Dan yang menghidupkan kembali sunnah ini adalah Khulafa’ur Rasyid Umar bin Al Khaththab sebagaimana dikabarkan yang demikian oleh Abdurrahman bin Abdin Al Qoriy beliau berkata:
“Aku keluar bersama Umar bin Al Khaththab suatu malam di bulan Ramadhan ke mesjid, ketika itu manusia berkelompok-kelompok. Ada yang shalat sendirian dan ada yang berjama’ah, maka Umar berkata: “Aku berpendapat kalau mereka dikumpulkan dalam satu imam, niscaya akan lebih baik.” Kemudian beliau mengumpulkan mereka dalam satu jama’ah dengan imam Ubay bin Ka’ab, setelah itu aku keluar bersamanya pada suatu malam, manusia tengah shalat bersama imam mereka, Umar pun berkata, ” Sebaik-baik bid’ah adalah ini, orang yang tidur lebih baik dari yang bangun, ketika itu manusia shalat di awal malam.” (Dikeluarkan Bukhari dan tambahannya dalam riwayat Malik, Abdurrazaq)

B. Jumlah Raka’atnya

Manusia berbeda pendapat tentang batasan raka’atnya, pendapat yang mencocoki petunjuk nabi SAW adalah delapan raka’at tanpa witir berdasarkan hadits Aisyah :

“Nabi tidak pernah shalat malam di bulan Ramadhan atau selainnya lebih dari sebelas raka’at.” (Dikeluarkan oleh Bukhari dan Muslim. Al Hafidz berkata).

Yang telah mencocoki Aisyah adalah Ibnu Umar, beliau menyebutkan, “Nabi SAW menghidupkan malam Ramadhan bersama manusia delapan raka’at kemudian witir.” (Dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya, Thabrabi dalam As Shaghir halaman 108 dari Ibnu Nasr (Qiyamul Lail) halaman 90, sanadnya hasan sebagaimana syahidnya).

Ketika Umar bin Al Khaththab menghidupkan sunnah ini beliau mengumpulkan manusia dengan sebelas rakaat sesuai dengan sunnah shahihah, sebagaimana yang diriwayatkan oleh Malik dengan sanad yang shahih dari jalan Muhammad bin Yusuf dari Saib bin Yazid , ia berkata: “Umar bin Al Khaththab menyuruh Ubay bin Ka’ab dan Tamim Ad Daari untuk mengimami manusia dengan sebelas rakaat.” Ia berkata: “Ketika itu imam membaca dua ratus ayat hingga kami bersandar/bertelekan pada tongkat karena lamanya berdiri, kami tidak pulang kecuali ketika permulaan fajar.”

Riwayat beliau ini diselisihi oleh Yazid bin Khashifah, beliau berkata: “ Dua puluh rakaat.”

Riwayat Yazid ini syadz (ganjil/menyelisihi yang lebih shahih), karena Muhammad bin Yusuf lebih tsiqah dari Yazid bin Khashifah. Riwayat Yazid tidak bisa dikatakan ziyadah tsiqah kalau kasusnya seperti ini, karena ziyadah tsiqah itu tidak ada perselisihan, tapi hanya sekedar tambahan ilmu saja dari riwayat tsiqah yang pertama sebagaimana (yang disebutkan) dalam Fathul Mughits (1/199), Muhashinul Istilah (hal. 185), Al Kifayah (hal 424-425). Kalaulah seandainya riwayat Yazid terebut shahih, itu adalah perbuatan sedangkan riwayat Muhammad bin Yusuf adalah perkataan, dan perkataan lebih diutamakan dari perbuatan sebagaimana telah ditetapkan dalam ilmu ushul fiqh.


sumber : 

Wednesday, July 18, 2012

Tempat Menarik Yang di Temukan Oleh Google Earth



1)      Badland Guardian
Oleh penduduk setempat, lokasi ini diberi gelar Badland Guardian (pengawal dataran yang luas dan buruk) karena bentuknya menyerupai kepala manusia yang sedang mengenakan penutup kepala tradisional khas Amerika, lengkap dengan headset. Badland Guardian ini tercipta secara alami, lho! Lokasi menakjubkan ini terdapat di Alberta, Kanada. Anda dapat menemukannya pada koordinat Google Earth 50.010083, -110113006.
Badland Guardian

2)      Danau Berbentuk Manusia
Danau menakjubkan ini hanya dapat dinikmati dengan sempurna dari udara. Danau ini terdapat di dekat Bauru, Brazil (koordinat Google Earth -21.805149, -49.089977).
Danau Berbentuk Manusia

3)      Sidik Jari Raksasa
Sidik jari raksasa dapat Anda temukan di Hove park, Inggris. Keliling lokasi ini 38 meter.
Sidik Jari Raksasa di Hove Park

4)      Pulau Hati (Lover’s Island)
Nama sebenarnya pulau ini adalah Galesnjak. Pulau ini terletak di Adriatic dan menjadi sangat tenar saat hari Valentine. Pulau ini tak berpenghuni dan luasnya 118.872 meter persegi. Pemiliknya bahkan tidak mengetahui secara pasti tentang bentuk pulau yang berada di pesisir Kroasia ini sampai dia kebanjiran permintaan dari para pasangan untuk tinggal di sana.
Pulau Hati (Lover's Island)

5)      Singa
Singa raksasa terlihat di Kebun Binatang Whipsnade, dekat Dunstable di Bedfordshire, Inggris.
Singa Raksasa di Whipsnade Zoo

6)      Pesawat Jet Parkir di Sekitar Perumahan (?)
Mengapa sebuah pesawat Jet parkir di tempat yang tampaknya merupakan lokasi perumahan penduduk di dekat Paris? Koordinat Google Earth = 48.825183, 2.1985795. Lokasi ini merupakan sebuah perdebatan. Ada yang mengatakan bahwa di situ adalah Kantor Sistem Dassaut, dan pesawat itu adalah sebuah Mirage kuno. Ada juga pembaca yang lain yang mengatakan bahwa itu adalah model skala Mirage 2000 yang terletak di Universitas Paris.

Friday, July 6, 2012

Biaya Yang Dikeluarkan Untuk Membuat 1 Episode Anime


Mendengar kata anime pasti untuk para japan suki ( japan lovers) sudah sangat sangat terbiasa, kita mungkin juga sering sekali menonton anime. Tapi tahu kah kawan-kawan sekalian berapa biaya yang di keluarkan untuk membuat 1 episode anime.

Dalam edisi 5 November majalah Toyo Keizai Shūkan yang dijual di Jepang hari Senin, sebuah laporan khusus terlihat pada bagian balancing act antara kualitas dan biaya dalam industri hiburan Jepang. Bagian anime terjadi perubahan biaya yang berkaitan dengan memproduksi serial anime TV. Jadi berapa biaya untuk membuat 1 episode?
Menurut investigasi Pengembangan Institut Media Research Inc, episode anime TV berdurasi 30 menit tahun 2010 sebesar ¥ 11.000.000 (sekitar US $ 145.214 dengan kurs saat ini) terdiri dari biaya-biaya berikut :
 
(Catatan: Semua konversi US dolar berdasarkan nilai tukar saat ini.)
 
Original work - 50,000 yen ($660)

Script - 200,000 yen ($2,640)
 
Direction - 500,000 yen ($6,600)
 
Production - 2 million yen ($26,402)
 
Animation Supervision - 250,000 yen ($3,300)
 
Original Art - 1.5 million yen ($19,801)
 
Animation - 1.1 million yen ($14,521)
 
Post-production - 1.2 million yen ($15,841)
 
Art (backgrounds) - 1.2 million yen ($15,841)
 
Photography - 700,000 yen ($9,240)
 
Sound - 1.2 million yen ($15,841)
 
Materials - 400,000 yen ($5,280)
 
Editing - 200,000 yen ($2,640)
 
Printing - 500,000 yen ($6,600)
 
Total : US $145,214

 
Jika Anda kira 1 episode rata-rata memiliki 5.000 frame, harga perframe untuk gambar yang sebenarnya adalah 220 yen atau hanya di bawah tiga dolar. Tampaknya merupakan tingkat yang belum benar-benar banyak berubah dalam 30 tahun terakhir. Asosiasi Perwakilan Kreator Animasi Jepang, Osamu Yamasaki, berkomentar "30 tahun yang lalu, satu orang menggambar 1.000 frame per bulan, tetapi sekarang jika Anda bisa menggambar 500 frame, itu sudah bagus." Dalam keadaan ini, maka tidak mengherankan animator muda mengalami kesulitan dalam industri pembuatannya.
 
Artikel tersebut juga mendapat komentar dari produsen Tomohiko Ishii IG Production, pembuat Film CG 009 RE:CYBORG yang akan tayang ke bioskop pada musim gugur tahun depan. "Orang Jepang seperti hand-drawn animation. Realistis CG seperti mereka membuat film Hollywood yang tidak dipasarkan di Jepang." Saat ini, biaya pembuatan CG lebih mahal dari pembuatan hand-drawn animation, tetapi diharapkan di masa depan hal itu akan lebih murah dan lebih cepat. Idenya adalah tidak sepenuhnya menggunakan gambar tangan karena karakter desain dan model CG masih dilakukan oleh artis.

Semoga saja biaya yang di keluarkan oleh para pembuat anime sebanding dengan pendapatan yang mereka terima.
^_^


Sumber :