select your language

Banner

Search in This Blog

Saturday, September 21, 2013

SIM CARD


kalau melihat gambar diatas ini pastinya kita semua tahu kalo benda ini sangat penting bagi kehidupan sosial kita di zaman modern ini, tapi teman-teman tahu tidak teknologi yg digunakan pada benda yang sering kita sebut sim card / kartu perdana ini. untuk sekedar info aja, mari kita mengenal benda ini sedikit lebih dekat.


SIM (Subscriber Identity Module) merupakan unsur vital dalam komunikasi selular, tak ayal eksistensi dan perkembangannya menjadi banyak perhatian berbagai kalangan. SIM card yang kita kenal saat ini merupakan bagian dari kelompok Smart card. Sebelumnya tidak ada salahnya diulas sedikit mengapa dinamakan Smart card atau kartu pintar. Boleh dibilang smart card merupakan kartu yang bisa digunakan untuk menyimpan dan memproses data. Salah satu aplikasi maju dari smart card yakni teknologi SIM card yang dapat disebut juga sebagai micro computer lewat ukuran yang sangat kecil.


Seiring dengan tingkat kemajuan, maka teknologi SIM card semakin berkembang. Jika pada tahap pertama pengenalan teknologi GSM, sekitar tahun 1995. Maka yang kita gunakan sudah barang tentu SIM card yang masih bersifat sederhana. Maksudnya seperti kapasitas memory yang masih tergolong kecil (sekitar 8 kilobyte). Dengan berkembangnya waktu dan juga tuntutan berbagai aplikasi baru, terutama dari operator maka hadirlah SIM card dengan kapasitas 16 kilobyte, 32 kilobyte, sampai 64 kilobyte. Semakin besar kapasitas memory tentu akan memudahkan bagi operator dalam mengembangkan berbagai jenis aplikasi, semisal untuk penerapan aplikasi micro browser yang kini sedang populer, standar yang diperlukan yakni SIM card dengan ukuran EEPROM (Electronically Erasable Programable ROM) 32 kilobyte. 



Sudah pasti para vendor SIM card seperti Gemplus, Schlumberger, G&D, dan Orga nantinya akan mengembangkan terus teknologi SIM card ke arah kapasitas yang lebih besar sesuai dengan kebutuhan pasar, untuk saat ini kapasitas terbesar untuk SIM card paling besar adalah 128 kilobyte. “Bukan tidak mungkin dimasa mendatang kapasitas SIM card akan semakin besar mencapai ukuran yang tak terbayangkan saat ini, namun dengan bentuk dan diameter yang kecil tentu menjadi tantangan tersendiri”, ujar MM. Sarinanto, semiconductor engineer BPPT. Memang untuk ukuran diameter pada SIM card tidak dapat diubah sembarangan, ETSI (European Telecomunication Standard Institute) sebagai badan yang memperkenalkan teknologi GSM telah menetapkan standar internasional untuk diameter SIM card pada seluruh vendor yang ada.



Struktur SIM card



Seperti layaknya komputer, walau dalam ukuran mikro. SIM card juga memiliki struktur atau rancang bangun yang terdiri dari beberapa komponen penting. Umumnya SIM card memiliki ketebalan sekitar 0,8 milimeter, dalam ukuran kecil ini terdapat beberapa perangkat vital, seperti chip dengan microprocessor yang merupakan otak dari SIM card. Di dalam chip masih terdapat EEPROM, volatile ROM (Random Access Memory), dan serial I/O inetrface. Selanjutnya contacs yang merupakan bagian plat luar yang berfungsi sedagai reader atau pembaca,  lalu terdapat wires yang berfungsi sebagai penghubung antara chip dan contacs. Tidak hanya itu masih terdapat epoxy yang merupakan komponen penting untuk melindungi chip. Baru kemudian lapisan terluar yakni plastic yang merupakan body untuk SIM card.  

Arus pada SIM card


Seperti halnya pada komputer, SIM card tentu membutuhkan arus listrik yang mengalir di dalamnya. SIM card mendapatkan arus listrik dari handset melalui kontak elektrik yang ada. Kontak elektrik selain berfungsi untuk power supply juga dipergunakan bagi pertukaran informasi dengan handset, dan jaringan GSM. SIM card saat ini menggunakan standar tegangan atau voltase yang beraneka ragam, yakni 5 volt (jenis lama), dan 3 volt (jenis baru). Namun mengingat masih banyaknya konsumen yang menggunakan SIM card 5 volt, maka umumnya SIM card banyak yang telah di desain dengan dual volt (3/5 volt), sehingga dapat meng cover dua jenis yang berbeda.

Sarinato menyebutkan dengan voltase yang semakin kecil tentu membawa dampak positif bagi performa handphone, seperti konsumsi energi yang dapat lebih hemat, panas yang dikurangi, dan emeisi yang kecil. Hal itu akan dirasakan secara langsung oleh pengguna handphone seperti kemampuan beterai yang lebih tahan lama. Untuk saat ini umumnya handphone banyak yang menggunakan dual voltage, namun dengan semakin kecil diameter handphone kecenderungannya akan banyak pula yang menggunakan single volt dengan 3 volt. Namun kebalikan dengan desain device yang lebih besar seperti PDA atau smartphone, biasanya dibutuhkan volt yang lebih besar.

Saat ini handphone generasi terbaru telah ada yang menggunakan dual voltase baru, yakni 1.8 volt dan 3 volt (1.8/3 volt). Jadi selama voltase cocok, maka perangkat akan berfungsi secara normal. Contohnya SIM card dengan voltase 3/5 volt akan berfungsi normal dengan handset 1.8/3 volt. Dalam waktu mendatang, SIM card akan dikembangkan dengan voltase yang lebih kecil sehingga energi juga akan semakin dihemat. (
Haryo Adjie Nogo Seno)